• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Akulturasi Rasa: Pengaruh Budaya dalam Kuliner Sulawesi Selatan

img

Sulawesi Selatan, sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan tradisi, juga memiliki warisan kuliner yang unik. Keunikan ini tidak lepas dari proses akulturasi yang panjang, di mana berbagai pengaruh budaya luar berpadu dengan cita rasa lokal, menciptakan hidangan-hidangan yang memanjakan lidah.

Pengaruh budaya Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar sangat terasa dalam setiap hidangan. Namun, jejak budaya lain seperti Tionghoa, Arab, dan Eropa juga memberikan warna tersendiri. Misalnya, penggunaan rempah-rempah yang kaya dalam masakan Sulawesi Selatan menunjukkan adanya pengaruh dari budaya India dan Timur Tengah.

Salah satu contoh akulturasi yang paling jelas adalah pada hidangan Coto Makassar. Meskipun merupakan hidangan khas Makassar, penggunaan jeroan sapi dan bumbu-bumbu rempah yang kompleks menunjukkan adanya pengaruh dari budaya lain. Begitu pula dengan Pallubasa, hidangan berkuah yang kaya rasa, yang konon terinspirasi dari hidangan sup dari Eropa.

Tidak hanya pada hidangan utama, akulturasi juga terlihat pada kue-kue tradisional. Barongko, kue pisang kukus yang dibungkus daun pisang, merupakan contoh perpaduan antara bahan lokal dengan teknik memasak yang mungkin dipengaruhi oleh budaya lain. Kue-kue seperti Bolu Cukke dan Roti Maros juga menunjukkan adanya adaptasi dari teknik pembuatan kue dari Eropa.

Akulturasi dalam kuliner Sulawesi Selatan tidak hanya menghasilkan hidangan yang lezat, tetapi juga memperkaya khazanah budaya Indonesia. Proses ini terus berlanjut hingga saat ini, dengan munculnya inovasi-inovasi kuliner yang menggabungkan tradisi dan modernitas. Warisan kuliner ini patut dilestarikan dan dijaga agar tetap menjadi bagian dari identitas Sulawesi Selatan.

Pada tanggal 15 Maret 2024, sebuah festival kuliner diadakan di Makassar untuk merayakan kekayaan kuliner Sulawesi Selatan dan menyoroti pengaruh akulturasi dalam setiap hidangan. Festival ini menampilkan berbagai macam hidangan tradisional dan inovatif, serta memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk mencicipi cita rasa unik dari Sulawesi Selatan.

© Copyright 2024 - POTRET SULSEL
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads