Iran Diserang Siber Skala Besar: Perang Digital Baru Dimulai?
Seorang pejabat tinggi perusahaan infrastruktur komunikasi Iran mengumumkan keberhasilan mereka dalam menggagalkan serangan siber yang masif dan kompleks. Pernyataan ini muncul sehari setelah ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Bandar Abbas, menimbulkan kerusakan signifikan.
Behzad Akbari, pimpinan Infrastructure Communications Company, menyatakan bahwa serangan siber tersebut merupakan salah satu yang terbesar dan paling rumit yang pernah dihadapi Iran. Serangan ini terjadi di tengah negosiasi sensitif antara Iran dan Amerika Serikat terkait program nuklir Iran.
Ledakan di Bandar Abbas, pelabuhan peti kemas terbesar di Iran, masih menjadi misteri. Kementerian Pertahanan Iran membantah spekulasi bahwa ledakan itu disebabkan oleh kesalahan penanganan bahan bakar padat untuk rudal.
Perundingan antara Iran dan Amerika Serikat mengenai isu nuklir berlangsung pada tanggal 26 April di Oman. Pada hari yang sama, ledakan besar terjadi di Bandar Abbas, menambah ketegangan di kawasan.
Iran sering menuding Israel sebagai dalang di balik serangan siber yang menargetkan infrastrukturnya. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada tanggal 27 April, menyerukan agar infrastruktur nuklir Iran dinonaktifkan sepenuhnya. Situasi ini semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.
Kejadian ini menyoroti kerentanan infrastruktur penting terhadap serangan siber dan pentingnya keamanan siber yang kuat. Implikasi dari serangan ini dapat meluas, mempengaruhi stabilitas regional dan negosiasi yang sedang berlangsung.