Apple Gagal Genjot iPhone di India: China Jadi Penghalang?

Pada awal tahun 2025, sebuah kendala muncul dalam rantai pasokan Apple. Pemerintah Tiongkok dilaporkan menolak izin ekspor mesin produksi iPhone ke India. Mesin tersebut sedianya akan digunakan untuk uji coba produksi iPhone 17.

Menurut sumber dari The Information, penolakan ini menghambat upaya Apple untuk mendiversifikasi basis produksinya. Pemerintah Tiongkok terkadang menolak permohonan ekspor tanpa memberikan alasan yang jelas.

Penundaan dan pemblokiran pengiriman peralatan produksi iPhone ke India menjadi masalah yang berulang. Hal ini tentu saja berdampak pada rencana Apple untuk memindahkan sebagian produksinya ke India.

Foxconn, mitra manufaktur utama Apple, juga mengalami penundaan dalam memperoleh persetujuan ekspor dari pemerintah Tiongkok. Peralatan yang ditujukan untuk India harus dikirim terlebih dahulu ke negara Asia Tenggara sebelum akhirnya tiba di pabrik Foxconn di India.

Apple memiliki ambisi besar untuk memindahkan hingga setengah dari produksi iPhone ke luar Tiongkok. Perusahaan bahkan mendirikan perusahaan bayangan di Asia Tenggara untuk memfasilitasi pembelian mesin-mesin produksi.

Ketergantungan Apple pada Tiongkok untuk manufaktur iPhone sudah menjadi rahasia umum. Perusahaan telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi ketergantungan ini, termasuk memperluas lokasi produksi ke negara lain.

Proses perizinan ekspor peralatan produksi iPhone yang sebelumnya memakan waktu dua minggu, kini bisa memakan waktu hingga empat bulan. Saat ini, sekitar 20% iPhone dirakit di India, sebuah pencapaian yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Selain India dan Tiongkok, Apple juga memperluas lokasi manufaktur produknya ke Brasil dan Vietnam. Bahkan, iPhone 16e mulai diproduksi di Brasil sejak hari peluncurannya.

Ringkasan: