Ilmuwan Rusia Terancam Deportasi AS: Kehilangan Otak atau Keamanan Nasional?
Seorang peneliti mahasiswa internasional, Petrova, menghadapi kemungkinan deportasi ke Rusia setelah ditahan oleh bea cukai AS. Petrova, yang bekerja di Laboratorium Kirschner, Sekolah Kedokteran Harvard, dituduh gagal melaporkan sampel embrio katak yang akan digunakan dalam penelitian ilmiah. Penangkapannya terjadi pada 16 Februari di Bandara Logan Boston setelah kedatangannya dari Prancis.
Penahanan Petrova memicu kekhawatiran di kalangan akademisi dan aktivis hak asasi manusia. Para peneliti di Harvard menekankan peran penting Petrova dalam proyek penelitian mereka, khususnya dalam pengembangan skrip komputer untuk menganalisis gambar mikroskop. Tanpa kontribusinya, mikroskop pendeteksi kanker unik tersebut tidak dapat berfungsi optimal.
Surat yang ditandatangani oleh 17 senator, dipimpin oleh Adam Schiff, mendesak Menteri Keamanan Dalam Negeri untuk membebaskan Petrova. Surat tersebut mengutarakan keprihatinan mendalam tentang kemungkinan penganiayaan yang akan dialami Petrova jika dideportasi ke Rusia, mengingat protesnya terhadap perang di Ukraina. Surat tersebut juga menekankan pentingnya proses hukum yang adil dan tindakan pencegahan untuk mencegah deportasi.
Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) membenarkan penahanan Petrova, dengan alasan kegagalannya melaporkan zat-zat tertentu ke petugas federal. Namun, para pendukung Petrova berpendapat bahwa penahanan tersebut tidak proporsional dan berdampak negatif terhadap penelitian ilmiah di Harvard. Kebijakan pemerintahan Trump yang menargetkan mahasiswa internasional telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan internasional, yang berpotensi mengurangi minat mereka untuk bekerja di institusi-institusi penelitian di Amerika Serikat.
Dampak Kebijakan
Tindakan keras terhadap mahasiswa internasional telah berdampak signifikan. Setidaknya 1.024 mahasiswa di 160 institusi telah kehilangan visa atau status hukum mereka sejak akhir Maret. Hal ini telah membuat para ilmuwan internasional enggan datang ke Harvard, menurut Leon Peshkin, kepala ilmuwan peneliti di Departemen Biologi Sistem Harvard.
Potensi Dampak
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara keamanan nasional dan kebebasan akademis. Penahanan Petrova dan kebijakan imigrasi yang lebih ketat dapat berdampak negatif pada kolaborasi internasional dalam penelitian ilmiah, khususnya dalam bidang-bidang yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan dari berbagai negara.