• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perubahan Iklim Ancam Pangan: Bahaya Tersembunyi di Balik Makanan Kita!

img

Perubahan iklim bukan hanya tentang cuaca ekstrem dan naiknya permukaan laut. Ada ancaman tersembunyi yang mengintai di balik piring makan kita: ketahanan pangan.

Sistem pertanian global sangat rentan terhadap perubahan suhu, pola curah hujan yang tidak menentu, dan peningkatan frekuensi bencana alam. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal panen, penurunan kualitas hasil pertanian, dan gangguan rantai pasokan makanan.

Dampak perubahan iklim terhadap pangan sangat kompleks. Kenaikan suhu dapat mempercepat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman, sementara kekeringan berkepanjangan dapat mematikan lahan pertanian. Banjir juga dapat merusak tanaman dan mencemari sumber air bersih yang penting untuk irigasi.

Beberapa komoditas pangan utama seperti beras, jagung, dan gandum sangat rentan terhadap perubahan iklim. Penurunan produksi komoditas ini dapat memicu kenaikan harga pangan, kelangkaan, dan kerawanan pangan, terutama di negara-negara berkembang.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Adaptasi dan mitigasi adalah kunci. Petani perlu mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, seperti penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan, pengelolaan air yang efisien, dan praktik konservasi tanah.

Selain itu, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Transisi menuju energi bersih, efisiensi energi, dan pengurangan deforestasi adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil.

Pada tanggal 26 Oktober 2023, para ahli pangan dunia berkumpul untuk membahas solusi inovatif dalam menghadapi tantangan ini. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Masa depan pangan kita ada di tangan kita. Dengan tindakan kolektif dan komitmen yang kuat, kita dapat mengatasi ancaman perubahan iklim dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi untuk semua.

© Copyright 2024 - POTRET SULSEL
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads